Bangkit Dari Setiap Kegagalan
Perjalanan hidup seorang manusia dimulai ketika ia di. lahirkan sebagai seorang bayi. Seorang bayi telah diberikan kekuatan positif oleh Tuhan untuk terus mencoba dan terus bangkit dari setiap kegagalan.
Dalam bukunya, Dare to Fail, Billy P.S. Lim mengatakan bahwa menurut suatu survei, dibutuhkan rata-rata 240 kali jatuh-bangun, baru seorang bayi mampu berjalan.
Menurut Anda, ketika bayi itu jatuh, apakah ia akan menyalahkan orang tuanya karena kurang membimbingnya, atau menyalahkan lantai yang licin? Oh tidak, para bayi belum bisa berpikir sejauh itu.
Bahkan mereka terlihat menikmati sekali proses jatuh bangun itu. Mereka tanpa berpikir lama akan bangkit lagi dengan tersenyum dan semangat. Mereka bangkit dan berusaha mencoba sekali lagi, sekali lagi, dan sekali lagi, sampai kapan? SAMPAI BISA BERJALAN.
Pernahkan terbayang di benak Anda, apa yang akan terjadi jika setelah mencoba lebih dari 300 kali dan tetap gagal akhirnya bayi itu frustasi dan ngambek tidak mau berusaha lagi? Hasilnya adalah dia tidak akan pernah berjalan seumur hidup.
Bahkan gagal lebih banyak pun, sang bayi akan terus berusaha untuk dapat berjalan. Mereka tidak memiliki pilihan jika ingin berjalan.
Tuhan telah mengajar kita sejak dini, bahwa kegagalan adalah kunci dan jalan menuju kesuksesan. Apakah Anda setuju bahwa kita harus mempunyai semangat yang jauh lebih besar dibandingkan hewan?
Menurut Anda apakah setiap kali mengejar tikus, seekor kucing dapat menangkapnya? Tentu tidak! Apakah setelah gagal lima kali, si kucing berhenti mencoba dan berkata kepada dirinya sendiri bahwa ia adalah kucing yang gagal? Sekali lagi tidak!
Si kucing malah bertambah beringas untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bagi seekor kucing tidak ada kata menyerah di dalam kamusnya, jika menyerah berarti ia akan mati kelaparan.
Bagaimana dengan seekor induk burung yang keluar dari sarangnya setiap hari mencarikan makanan untuk anak-anaknya? Dapatkah burung itu pulang dengan tangan hampa dan memberitahu anak-anaknya bahwa mereka sebaiknya berpuasa hari itu?
Saya yakin tidak. Ia akan keluar dari sarangnya dengan tekad tidak akan pulang ke sarang tanpa membawa makanan untuk anak-anaknya.
Bagaimana dengan kita dalam menghadapi kegagalan, dapatkah kita belajar dari sang bayi, dari seekor kucing atau dari si induk burung? Jika ya, berarti kita harus tetap bangkit setiap kali kita jatuh, berapa kali? SAMPAI BERHASIL!
Setiap kali Anda bertemu kegagalan, katakanlah dengan antusias, "Saya telah bertambah dekat dengan kesuksesan.