The Truth about Motivation
Jika Anda memerhatikan dengan saksama kata motivation, Anda akan mendapatkan bahwa kata ini diawali dengan kata "mo" dan diakhiri dengan kata "tion".
Jika kedua kata ini digabung, akan menghasilkan kata "motion" (baca: gerakan). Kata motivation mempunyai akar dari kata motion, jadi sebenarnya, kata motivation berhubungan erat dengan "gerakan".
Di sisi lain, akar kata motivation juga dapat dirunut dari dua kata berbeda yaitu "motive" (baca: alasan) dan "action" (baca: tindakan, kerja nyata).
Dalam arti yang lebih luas, dapat diambil kesimpulan bahwa orang-orang yang memiliki motivasi untuk menggapai sesuatu akan bergerak, mengambil tindakan dan kerja nyata untuk mewujudkan apa yang diinginkan.
Pertanyaan besar yang terselip di balik kesimpulan ini adalah, manakah yang lebih dahulu muncul, apakah motive atau action? Perdebatan tersebut tidak perlu diperpanjang, karena keduanya memegang peranan penting masing-masing sesuai dengan kedudukannya.
Orang- orang yang memiliki motive (baca: alasan) tetapi tidak melakukan action (baca: tindakan, kerja nyata), sama saja dengan orang yang "bermimpi di siang bolong", ia mengharapkan keajaiban turun dari langit dalam merealisasikan semua keinginannya.
Begitu pula sebaliknya dengan orang-orang yang tidak memiliki motive yang jelas tetapi langsung mengambil action, orang-orang seperti ini akan hidup tanpa arah yang jelas dan hidupnya akan hambar karena bara semangatnya cepat kendur dan beralih ke keinginan yang lain.
Anthony Robbins, salah seorang pakar peak performance (penampilan puncak) paling terkenal pada abad ini menyimpulkan bahwa "emotion creates motion", yang artinya perasaan termotivasi akan mendorong Anda untuk mengambil tindakan.
Namun sebaliknya juga berlaku kaidah, "motion creates emotion", yang artinya jika Anda mengambil tindakan dengan penuh semangat maka emosi untuk terus berusaha akan tercipta dengan sendirinya. relajaran penting yang dapat diambil adalah bahwa, jika Anda tidak bersemangat, ambillah tindakan terlebih dahulu walaupun kecil, dan semangat akan datang dengan sendirinya.
Jika Anda sudah mulai bersemangat, ambil tindakan berikutnya untuk menguatkan semangat Anda. Motivation adalah suatu siklus yang tidak terputus antara tindakan dan tujuan.
Secara umum, ada dua alasan mendasar yang dan memotivasi seseorang untuk mengambil tindakan Sesorang akan termotivasi untuk mendapatkan kenikmatan (pleasure) atau seseorang akan termotivasi karena ingin" menjauhi hal-hal yang tidak menyenangkan (pain).
Seseorang akan termotivasi secara positif untuk melakukan hal-hal yang akan mendatangkan kesenangan atau justru dapat termotivasi secara negatif untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
Contoh sederhana berikut ini setidaknya dapat memberikan penjelasan lebih mendalam kepada Anda, Jika Anda ditugaskan untuk mencari mobil yang berwarna merah selama perjalanan dari kantor menuju rumah, dan jika Anda fokus mencarinya Anda akan mendapatkan banyak mobil yang berwarna merah.
Tugas ini akan semakin menarik manakala saya janjikan imbalan sebesar seratus ribu rupiah untuk setiap mobil merah yang Anda temukan. Anda tentunya akan sangat termotivasi untuk memerhatikan dan menghitung setiap mobil merah yang melintas di hadapan Anda bukan? (Tentunya, saya dan tim juri akan berada di sekeliling Anda untuk memastikan ketepatan perhitungan).
Lain lagi halnya jika saya memiliki kekuatan untuk mengancam Anda, bahwa setiap mobil merah yang tidak sempat Anda lihat menyebabkan Anda dikenakan denda sebesar seratus ribu rupiah.
Motivasi yang kedua ini pu akan "memaksa" Anda untuk berkonsentrasi memerhatikan dan menghitung setiap mobil merah melintas di hadapan Anda.
Paling tidak, hal ini juga menjadi jawaban yang yang selalu berkecamuk di benak kita setiap saat; apa yang terjadi jika kita melakukannya, dan apa pula yang terjadi jika kita tidak melakukannya.